Halo pembaca :)
Ini postingan kedua saya setelah saya cuap-cuap basa-basi tidak jelas di postingan pertama.
Kali ini saya akan membahas tentang Long Distance Relationshit eh Relationship deng! yang menjadi momok besar bagi kebanyakan pasangan.
Oke langsung aja ya..
nb: Saya menulis tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi, singkatnya sekalian curhat.
Long Distance Relationship atau lebih populer disingkat dengan LDR adalah sebuah hubungan dengan jarak sebagai pemisah terbesarnya. Sebenarnya istilah dalam bahasa asing ini bisa kita artikan secara langsung kata demi katanya. Sebenarnya, jauh tidaknya suatu jarak adalah relatif, tergantung seseorang menilai dan menyikapinya. Tetapi secara umum, biasanya LDR ini dijalani oleh pasangan yang berbeda wilayah, beda kota, beda provinsi, bahkan beda negara.
Nah, hal inilah yang saya rasakan sekarang, LDR.
Saat ini saya tinggal dan bersekolah di salah satu SMA di kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Sedangkan si 'ehem' yang berasal dari Kota Pemalang kini berkuliah di salah satu PTN di Surabaya, Jawa Timur.
Loh kok bisa kenal?
Percaya atau tidak, kami saling kenal lewat media sosial Instagram. Saya bocorin nih. Awalnya saya tidak mengenal si 'ehem', tapi saya pertama kali mengenal salah satu rekan kerja 'ehem'--sebut saja dia 'uhuk'--lewat media sosial juga (huft), yaitu Secret. Singkat cerita, saya semakin dekat dengan si 'uhuk' ini, sampai setiap hari saya dibuat baper sama dia. Suatu hari, si 'uhuk' ini tiba-tiba menjauh dari saya, membalas pesan singkat pun sangat singkat sesingkat-singkatnya. Setiap hari saya semakin bingung dengan perubahan sikapnya yang sangat drastis itu. Saya pun berinisiatif untuk mencari identitas dan keberadaannya, tetapi masalahnya besar, saya saat itu belum tahu nama asli si 'uhuk' (tapi setidaknya saya tahu wajahnya).
Sehari-hari, saya dan 'uhuk' chatingan di media sosial Line. Langkah awal saya cari keberadaannya dengan mengunjungi home Line-nya. Tidak ada satupun informasi yang membantu. Masalahnya ya itu, saya tidak tahu namanya, bahkan nama display si 'uhuk' ini tidak memakai nama aslinya. Google, Facebook, Twitter, Ask.fm, Instagram, semua saya jelajahi hanya untuk mengetahui siapa nama asli si 'uhuk' ini, karena setiap kali saya bertanya soal siapa nama aslinya, dia tidak pernah menjawab dengan serius.
Akhirnya saya kembali lagi ke home Line, menelusuri satu per satu koleksi fotonya. Ada satu foto yang berisi tulisan, sebuah nama--yaitu nama si 'ehem'--. Awalnya, saya telusuri nama itu di Facebook, saya lihat koleksi fotonya, ada foto si 'uhuk' di tengah-tengah mereka. Saya mencoba kembali mencari nama si 'ehem' ini di Instagram. Benar saja, ada lagi satu foto si 'uhuk' di tengah-tengah mereka. Foto itu kemudian saya love.
Tak lama kemudian, ada seseorang di Instagram yang love banyak sekali foto saya, terakhir, dia follow saya. Saya heran, hanya satu love dan balasannya sebanyak ini? Akhirnya saya follback lah dia. Setelah beberapa saat, masih di Instagram. si 'ehem' ini berkomentar di salah satu foto saya, dan dari situ lah perkenalan dimulai. Dia meminta pin BBM saya, saya beri, dan berlanjut hingga sekarang.
Dan dengan cara ini akhirnya saya mengetahui nama asli dan identitas si 'uhuk' sebenarnya.
Huft, pegal saya mengetik -_-
Demikianlah cerita singkat perkenalan saya dengan si 'ehem'. Dan hingga sekarang saya menjalani hubungan yang spesial dengan si 'ehem' ini. Ciyeeee~
Dari pertama kami saling mengenal--yang tanggal kenalnya dirangkap sebagai tanggal jadian--kami baru bertemu satu kali, sewaktu dia ada job workshop di salah satu SMK di Kabupaten Kuningan. Sangat dramatis. Dan setelah ini kami tidak tahu entah kapan lagi kami bisa bertemu.
Bagi saya dan kebanyakan pasangan, LDR sendiri adalah suatu hubungan yang tidak mudah dijalani. Selain harus menahan rindu kepada pasangan, kita juga menjadi sulit mengontrol pasangan di luar sana. Selain itu, godaan menjalani LDR juga sangat besar. Jika pendirian oleng sedikit saja, bersiaplah menghadapi kehancuran.
Berikut ini tips menjalani LDR dari saya, bisa lah dijadikan contoh :D
1. Saling menjaga kepercayaan dan komitmen
Dalam suatu
hubungan, menjaga kepercayaan adalah hal terpenting. Apalagi jika menjalani
LDR. Cinta dan kepercayaan adalah suatu hal yang berkesinambungan. Jika salah
satunya tak ada, maka yang lainnya pun tak ada. Kuncinya, percaya, hilangkan
semua pikiran negatif tentang si doi, jauhkan pikiran bahwa di luar sana si
pacar berselingkuh atau apapun. Selain tak akan mendapat ketenangan, pikiran
seperti ini hanya akan menimbulkan kecurigaan yang akan membuat satu sama
lainnya merasa tak nyaman. Tentu saja, yang dipercaya juga jangan memanfaatkan
kepercayaan yang telah diberikan. Jagalah perasaan satu sama lain, jangan ada
sedikitpun pengkhianatan, ingatlah komitmen yang sudah dibuat satu sama lain.
2. Menjaga
komunikasi
Siap menjalani
LDR berarti siap pula menahan rindu kepada pasangan, harus siap pula tidak
bertemu pasangan dalam waktu lama. Untuk itu, komunikasi yang lancar sangatlah
diperlukan. Berilah kabar setiap hari, tak harus seharian berkirim pesan
singkat, setidaknya berilah kabar setiap hari walaupun hanya sekedar menyapa
dan bercerita pengalaman. Jika ada waktu luang, hubungilah si doi lewat telepon
atau videocall, setidaknya untuk mengobati rasa rindu yang meluap-luap.
3. Ketika
bertemu, lakukanlah sesuatu yang berkesan dan sulit dilupakan
Bagi pasangan yang
menjalani LDR, ini adalah momen yang tak bisa dilewatkan. Ketika keduanya ada
waktu luang, isilah dengan sesuatu yang bermakna, seperti pergi berjalan-jalan,
dinner, hangout bersama, atau bahkan
hanya dengan hal kecil seperti berfoto bersama yang sekiranya bisa meninggalkan
kesan yang indah.
Sekian tulisan dari saya di postingan ini, mohon maaf apabila menemukan kata-kata yang terkesan lebay. :D
Semoga bermanfaat :)